Kehidupan hati, adalah sumber dari segala kebaikan. Kematian hati, adalah sumber dari segala keburukan. Hati tidak bisa hidup dan sehat, kecuali dengan menjadikan Allah SWT, sebagai Tuhannya, tujuan hidupnya, dan Sesuatu yang paling dicintainya." (Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah)

HOT NEWS

Senin, 11 Juli 2011

Sambal Goreng Labu Siam

Ukuran porsi: 5 orang
Bahan-bahan

2 buah labu siam, belah jadi 2
3 buah cabai merah, buang bijinya, iris serong
300 cc santan
5 siung bawang merah, iris tipis
1 lembar daun salam
2 cm lengkuas, memarkan
2 sendok teh gula merah
2 siung bawang putih
2 buah cabai merah
2 cm kencur
1/4 sendok teh terasi matang
1 sendok teh garam

Cara membuat
Kupas labu siam, potong seperti batang korek api, taburi sedikit garam, biarkan 10 menit sampai lemas, lalu cuci, tiriskan.

Haluskan bawang putih, cabai merah, kencur, terasi, dan garam, sisihkan.

Tumis bawang merah sampai layu, lalu masukkan bumbu yang telah dihaluskan, salam, lengkuas, dan cabai iris, aduk rata, masak hingga harum.

Masukkan labu siam, aduk rata, masak sampai air labu habis, lalu tuangi santan, aduk sampai mendidih, masukkan gula merah, masak hingga seluruhnya matang.

Biasanya disajikan bersama-sama dengan Opor Ayam, Telur, Tahu, Hati dan Ampela dan Kuah Kuning.

sumber: resepmami.com

Sukade / Manisan Kering Labu Siam

Sukade atau manisan adalah buah-buahan yang direndam dalam air gula selama beberapa waktu. Membuat buah-buahan menjadi manisan adalah salah satu cara untuk mengawetkan bahan makanan dan hal ini sudah dilakukan sejak zaman dahulu kala. Jenis manisan ada 3 macam yaitu, manisan kering, manisan basah, dan manisan basah berkuah.

Manisan basah diperoleh setelah penirisan buah dari larutan gula, sedangkan manisan kering diperoleh bila manisan yang pertama kali dihasilkan (manisan basah) dikeringkan sampai kering. Buah-buahan yang biasa digunakan untuk membuat manisan basah adalah jenis buah yang cukup keras seperti pala, mangga, kedondong, kolang-kaling, dan lain-lain. Sedangkan buah-buahan yang biasa digunakan untuk membuat manisan kering adalah jenis buah yang lunak seperti pepaya, sirsak, dan lain-lain.

Labu siam sifatnya bergetah dan permukaannya berbiku – biku. Di dalam 100 gram labu siam terkandung 6,5 karbohidrat; 0,6 protein; 0,3 mineral dan 14 mg kalsium. Biasanya labu siam hanya diolah menjadi sayur, namun kini ada alternative pengolahan labu siam menjadi manisan kering labu siam. Sukade atau manisan kering biasanya digunakan sebagai hiasan dan campuran dalam pembuatan kue kering, roti dan sebagainya. Pembuatan sukade / manisan kering labu siam meliputi 3 proses yaitu, persiapan bahan baku, pembuatan larutan perendaman dan pembuatan sukade / manisan kering labu siam:

Bahan
a. Labu siam
b. Kapur sirih
c. Garam
d. Gula pasir
e. Larutan asam sitrat 1,5 %
f. Natrium metabisulfit
g. Pewarna makanan

Alat
a. Pisau
b. Pengaduk
c. Saringan
d. Panci
e. Waskom
f. Cabinet dryer

Cara Kerja
a. Persiapan Bahan Baku

1. Labu Siam dikupas, dicuci, dipotong kubus (2×1,5×1,5) cm.
2. Potongan labu siam direndam dalam larutan kapur sirih selama satu jam.
3. Cuci dan tiriskan
4. Blansing dan kemudian ditiriskan sehingga didapat bahan baku siap pakai.

Blansing merupakan pemanasan pendahuluan dalam uap atau air panas dalam waktu singkat, terutama untuk sayur-sayuran dan buah-buahan. Tujuan dari pemblansiran ini adalah :
· Membantu membersihkan bahan makanan dari kotoran – kotoran antara lain tanah, getah, insekta, dan lain – lain.
· Untuk memperbaiki tekstur.
· Menonaktifkan enzim – enzim, terutama enzim oksidase
· Menghilangkan bau dan flavor yang tidak dikehendaki.

b. Pembuatan Sirup Perendaman

Setelah persiapan bahan baku selesai, lalu dibuat larutan perendam yaitu dengan mencampurkan garam, gula, asam sitrat, natrium metabisulfit dan pewarna dalam 2 liter air kemudian panaskan hingga mendidih. Fungsi gula terutama sebagai zat pemanis ( sweeteners ), zat pengawet, penambah flavor, dan untuk memperbaiki tekstur dari buah-buahan. Air garam dan air kapur untuk mempertahankan bentuk (tekstur) serta menghilangkan rasa gatal atau getir pada buah. Asam ditambahkan untuk memperbaiki flavor. Buah-buahan dengan kandungan asam yang rendah, dapat diberi tambahan asam sitrat. Natrium metabisulfit yang ditambahkan bertujuan untuk mencegah proses pencoklatan dan mempertahankan warna agar tampak menarik. Sedangkan zat pewarna ditambahkan ke dalamnya dengan tujuan untuk memberikan kenampakan yang menarik.

c. Pembuatan Sukade

1. Bahan baku siap pakai direndam dalam sirup perendam yang mendidih (10 menit).
2. Didinginkan dengan cepat
3. Dilakukan perendaman lagi dengan larutan perendam selama 24 jam.
4. Pisahkan bahan dari larutan perendam
5. Cuci dengan air panas kemudian tiriskan
6. Sukade /manisan basah yang dihasilkan lau dikeringkan dengan cabinet dryer pada suhu 400C selama 9 jam.
7. Kemas dalam plastik.

sumber: bisnisukm.com

Serba Serbi Labu Siam


Berawal dari pulang ke kampung halaman, ngobrol sana-sini, liat kanan-kiri (kaya lagu naik-naik ke puncak gunung dah).
Ternyata suasana di kampung halamanku sudah mulai banyak berubah, sebuah masakanpun serasa kian menghilang, yah terasa sedih ngeliatnya.
Kurang tau apakah ini bentuk penyetaraan dengan adanya kemajuan, apakah masyarakat di sini sudah bosan dengan makanan yang menjadi khas daerahku yah....
"LABU SIAM" ini lah salah satu jenis sayuran yang menjadi khas daerahku, tapi kok kenapa sudah sangat jarang ya aku temui... :(

Udahlah dari pada meneteskan air mata ( lebay dot com ) karena kondisi yang dialami daerahku...mending sedikitnya aku kasih info buat kalian semua yang mau membacanya..hehehe

Langsung ke TeKaPe..


Yups inilah serba-serbi tentang LABU SIAM, yah walaupun ga sedetail mungkin, cuma yah lumayan lah...hehehehe ini artikel aku tulis dari berbagai sumber yang ada, banyak sekali sumber yang membahas tentang LABU SIAM, nah pada artikel ini, aku coba merangkumnya, OKEy....

Labu Siam Redam Hipertensi

Air perasan labu siam ternyata bermanfaat. Tekanan darah Trisno dan Endang yang semula melonjak bisa kembali ke angka normal. Padahal, hanya lima hari, setiap pagi dan sore, mereka minum air perasan labu itu.
Trisno (49) dan Endang (43) sama-sama pengidap hipertensi. Tanpa obat, tekanan darah Trisno mencapai 240/130 mmHg, sedangkan Endang 205/120.

Dengan obat antihipertensi generik, tensi pria kelahiran Wonosobo dan wanita asal Purwokerto, Jawa Tengah, ini turun ke angka 160/100 mmHg saja. Meski pengusaha mebel itu sudah berobat ke mana-mana dan berbagai tanaman obat telah dicoba, hasilnya tetap sama.

Pada awal Januari lalu, seorang pelanggan mereka menganjurkan untuk minum perasan air labu siam. Resepnya, satu labu siam segar diparut, lalu diperas dan air perasannya diminum setiap pagi dan sore.

Setelah lima hari, tekanan darah mereka turun menjadi 140/80 mmHg. Hingga kini, keluhan gangguan hipertensi, seperti sakit di belakang leher, sering pusing, dan merasa lemas tak pernah lagi mereka alami. "Dokter hanya memberikan 2 x 1/2 tablet captopril 25 mg per hari untuk menjaga agar tensi kami tidak naik lagi," kata Trisno.

Siapa tak kenal labu siam? Dalam kehidupan sehari-hari, labu siam dikenal sebagai sayuran buah yang menyehatkan. Buahnya bisa dimasak sayur lodeh, oseng-oseng, atau sayur asam. Pucuk batang dan daun mudanya biasa dibuat lalap sebagai teman makan nasi.

Di Meksiko, umbi yang berumur setahun dijadikan makanan lezat setelah direbus. Tak heran, tanaman yang di Jawa Tengah dikenal sebagai labu jipang, manisah (Jawa Timur), waluh siam (Jawa Barat), dan di dunia internasional biasa disebut chayote ini dijadikan cadangan pangan bagi penduduk Meksiko.

Tumbuhan ini ditanam orang di ladang atau di halaman rumah. Tumbuhan bernama Latin Sechium edule reinw ini batangnya menjalar dan melilit sehingga perlu ditanam berdekatan dengan pohon lain atau disediakan punjung-punjung agar batangnya dapat melilit. Tanaman ini asli Amerika Selatan, daunnya berbentuk lekuk tangan, sedangkan buahnya berbentuk genta.

Efek diuretik
Menurut Sudarman Mardisiswojo dalam buku Cabe Puyang Warisan Nenek Moyang, tanaman yang di Manado bernama ketimun jepang ini, buahnya mengandung vitamin A, B, C, niasin, dan sedikit albuminoid. Karena bersifat dingin, jika dimakan terasa sejuk dan dingin di perut.

Dr Setiawan Dalimartha, Ketua II PDPKT (Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradisional Timur), menyebut daging buahnya terdiri dari 90 persen air, 7,5 persen karbohidrat, 1 persen protein, 0,6 persen serat, 0,2 persen abu, dan 0,1 persen lemak. Juga mengandung sekitar 20 mg kalsium, 25 mg fosfor, 100 mg kalium, 0,3 mg zat besi, 2 mg natrium, serta beberapa zat kimia yang berkhasiat obat.

"Buahnya mengandung zat saponin, alkaloid, dan tannin. Daunnya mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol," kata Dr Setiawan.

Dalam buku Cabe Puyang Warisan Nenek Moyang, Sudarman hanya menjelaskan bahwa buah tanaman ini baik untuk menyembuhkan gangguan sariawan, panas dalam, serta menurunkan demam pada anak-anak karena mengandung banyak air.

Maksudnya, tidak ada penjelasan kandungan mana yang bisa meredakan darah tinggi.
Dr Setiawan menduga, selain bersifat diuretik (peluruh air seni), kandungan alkoloidnya juga bisa membuka pembuluh darah yang tersumbat. Oleh sebab itulah, labu siam bisa menurunkan darah tinggi.

Seperti diketahui, melalui air seni yang banyak terbuang akibat sifat diuretik dari labu siam, kandungan garam di dalam darah pun ikut berkurang. Berkurangnya kadar garam yang bersifat menyerap atau menahan air ini akan meringankan kerja jantung dalam memompa darah sehingga tekanan darah akan menurun.

Sementara itu, R Broto Sudibyo, Ketua Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional Yogyakarta, menyarankan pasien dengan gangguan asam urat di Klinik Obat Tradisional RS Bethesda, Yogyakarta, mengonsumsi labu siam. Menurut dia, air labu siam memiliki efek diuretik yang baik sehingga melancarkan buang air kecil. Dengan begitu, kelebihan asam urat bisa segera dikeluarkan dari dalam tubuh.

Selain penderita asam urat, R Broto menjelaskan, penderita kencing manis juga cocok mengonsumsi labu siam yang telah dikukus. Kandungan patinya mengenyangkan sehingga penderita diabetes melitus tak lagi mengonsumsi makanan pokok secara berlebihan.

Namun, R Broto mengingatkan, ramuan labu siam tak cocok diberikan kepada penderita rematik lantaran sifat dinginnya malah memicu munculnya gejala sakit.

sumber: Kompas.com

Labu Siam Ringankan Sariawan
Sayuran buah yang dikenal juga dengan nama labu jipang ini bisa diandalkan untuk menyembuhkan gangguan sariawan, panas dalam, serta menurunkan demam pada anak-anak. Selain itu, buah ini juga bersifat diuretik (peluruh air seni). Kandungan alkoloidnya bisa membuka pembuluh darah yang tersumbat.

Labu siam terdiri atas 90 persen air, 7,5 persen karbohidrat, 1 persen protein, 0,6 persen serat, 0,2 persen abu dan 0,1 persen lemak. Juga mengandung sekitar 20 mg kalsium, 25 mg fosfor, 100 mg kalium, 0,3 mg zat besi, 2 mg natrium, serta beberapa zat kimia yang berkhasiat obat.

Daging buah labu siam mengandung vitamin A, B, C, niasin, dan sedikit albuminoid. Daunnya mengandung saponin, flafonoid, dan polifenol.

Buah ini bisa diolah sebagai bahan untuk membuat sayur berkuah, ditumis. Sementara pucuk batang dan daun muda buah ini dapat dikonsumsi sebagai lalapan.

sumber: Suaramerdeka.com

Kandungan yang lain:
Kandungan air yang tinggi pada labu siam membuatnya sangat baik untuk menjaga kesehatan ginjal.
Labu Siam juga bisa untuk menurunkan kolesterol, mencegah penyakit stroke serta melancarkan air kencing.
Kandungan dalam labu siam adalah sponin, alkaloid dan tanin.

sumber: obatsakit2011.blogspot.com

Sedap Dimakan dan Berkhasiat
Labu siam biasanya dimasak sebagai sayur, misalnya ditumis dengan cabai atau disup sebagai campuran bayam atau sayur asam. Anda juga dapat mengisi labu siam dengan campuran daging giling dan dipanggang dalam oven. Rasa daging buahnya yang ringan menjadikannya cocok untuk aneka resep masakan.

Selain sebagai makanan, labu siam juga bermanfaat sebagai obat alami. Berbagai suku bangsa di Amerika Tengah telah secara tradisional menggunakan tanaman ini untuk melarutkan batu ginjal dan mengobati gangguan kemih lainnya. Suku Aztec, khususnya, merebus daun labu siam dan meminum airnya sebanyak 3-5 kali sehari untuk mengobati batu ginjal. Penelitian menunjukkan bahwa kemampuan untuk menyembuhkan batu ginjal, asam urat, dan masalah metabolik lainnya berasal dari sifat diuretik daun dan buah tanaman itu. Labu siam juga dilaporkan dapat membantu mengurangi aterosklerosis dan hipertensi.

Kandungan gizi
Labu siam memiliki kadar vitamin C yang tinggi, rendah kalori, rendah sodium, tidak mengandung kolesterol, dan merupakan sumber serat yang baik. Berbagai kandungan gizi labu siam dan manfaat kesehatannya antara lain sebagai berikut:

a. Folat. Labu siam adalah sumber folat, vitamin B yang sangat bermanfaat bagi ibu hamil dan kesehatan kardiovaskuler.
b. Vitamin C. Vitamin C adalah salah satu antioksidan kuat yang dapat melindungi sel dari kerusakan oleh radikal bebas.
c. Mangan. Mangan dalam labu siam membantu tubuh mengubah protein dan lemak menjadi energi.
d. Serat. Membantu mencegah sembelit dan melancarkan pencernaan.
e. Tembaga. Membantu yodium dalam menjaga kesehatan tiroid.
f. Zinc. Membantu menyehatkan kulit.
g. Vitamin K. Membantu kesehatan tulang dan gigi.

Tips untuk Anda

Ketika membeli labu siam, pilihlah yang masih keras dan memiliki permukaan mulus. Buah yang berkulit keriput dan lembek menandakan sudah lama dipetik dan dalam proses pembusukan. Anda dapat menyimpan labu siam di kulkas sampai tujuh hari. Labu siam dapat dimakan seluruh bagiannya, termasuk kulit dan biji lembut di dalamnya. Anda tidak harus mengupas kulitnya sebelum dimasak.

sumber: mahkotadewa.com

Hamsterku Kelaparan, Kasih makan dong...

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes